Minggu, 01 Juni 2008

SATU PERINGATAN SERIUS

SATU PERINGATAN SERIUS
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. (Wahyu 2:4-5)

Saudara, setiap musin hujan dan angina kencang, BMG sering mengeluarkan, menyampaikan suatu peringatan tentang pelarangan berlayar bagi beberapa pelayaran di Indonesia khususnya pelayaran rakyat. Hal ini berkenaan dengan kondisi cuaca yang buruk. Di beberapa lautan mempunyai gelombang yang cukup tinggi desertai hujan dan badai, yang mana hal ini sangat membahayakan pelayaran, cuaca ini sangat tidak aman.

Namun, -sering kita menyaksikan di televise- oleh sebagian nelayan atau beberapa pelayaran, entah karena nekat, menganggap remeh, apa karena desakan ekonomi dan kebutuhan hidup lainnya atau sebab lainnya, peringatan dari BMG tersebut diabaikan, mereka melanggar peringatan itu, mereka berlayar juga.

Apa akibatnya? Melalui televisi, surat kabar, radio dan mass media lainnya kita melihat dan membaca adanya kecelakaan laut dibeberapa tempat. Bukan hanya perahu dan kapal yang rusak serta hancur akan tetapi juga adanya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Pelanggaran dibayar dengan nyawa.

Satu peringatan tidak dapat diabaikan begitu saja. Satu peringatan, sekalipun nampaknya itu remeh tetapi tidak dapat dianggap remeh. Kita tidak dapat menyepelekan suatu peringatan.

Satu peringatan, sekalipun itu nampaknya sepele dan remeh, akan mempunyai dan membawa akibat atau konsekuensi. Memperhatikan dan mentaati peringatan akan membawa akibat baik, sebaliknya melanggar peringatan, tidak taat akan menyebabkan akibat buruk.

SATU PERINGATAN DARI TUHAN YESUS dinyatakan dalam wahyu 2:4-5,
Sangat serius, tidak dapat dipandang sebelah mata, tidak dapat dianggap remeh. Sangat serius karena disertai dengan suatu pernyataan akibat dari pelanggaran peringatan itu.
“ Jika tidak demikian” Jika tidak bertobat dan melakukan kasih semula… Ini bukan suatu ancaman tetapi menunjukkan keseriusan, kesungguhan dari peringatan itu diberikan, ini bukan peringatan main-main.

Peringatan itu bersifat urgensi, bersifat segera, mendesak. Kata “ Bertobatlah dan lakukanlah lagi” ditulis dalam bentuk aoris imperaktiv artinya satu perintah yang menuntut tindakan segera. Tidak boleh berlambat-lambat, tidak bisa titunda, segera bertindak tidak bisa ditawar lagi.
Jika tidak demikian, Tuhan akan datang dan akan mengambil kaki dian dari jemaat, apa artinya ini…………….

Ini adalah satu peringatan Tuhan Yesus kepada:
Kepada jemaat di Efesus, karena satu keadaan yang tidak diharapkan. Satu kondisi kerohanian, iman yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tidak mencapai standart kasih seperti yang Tuhan mau.

Tetapi peringatan itu juga diberikan kepada kita yang ada di tempat ini. Peringatan ini dapat bermakna dua (2) hal; 1. dapat berupa sebagai awasan, artinya pencegahan, jangan sampai kita mengalami keadaan seperti itu, 2 juga sebagai peringatan jika kita sudah mengalami seperti jemaat diefesus.

Peringatan itu bukan hanya untuk jemaat efesus maupun kita di sini, akan tetapi juga untuk semua orang Kristen yang di segala tempat dan jaman.

Mengapa Tuhan Yesus memberikan Peringatan?
Peringatan ini diberikan bukan tanpa alasan. Tuhan Yesus memberikan peringatan ini berdasarkan suatu alasan yang kuat. Suatu peringatan yang diberikan berdasarkan pengetahuan yang mendalam tentang kondisi jemaat efesus. Tuhan Yesus mengetahui dengan sebenarnya keadaan jemaat-Nya. Dikatakan bahwa Tuhan Yesus berjalan diantara kaki dian….. Juga dikatakan “ Aku tahu….” Ini menunjukan betapa Tuhan Yesus mengenal jemaat-Nya.

Tuhan Yesus memberikan peringatan kepada jemaat-Nya oleh karena mereka-jemaat-Nya telah meninggalkan kasih yang semula. Saudara, mereka tidak kehilangan tetapi meninggalkan, sekalipun demikian mereka mendapat peringatan.

Tuhan Yesus mengasihi jemaat-Nya, supaya tidak jatuh dalam dosa.

Pertanyaannya adalah: Apa itu kasih yang semula, sehingga meninggalkan saja menimbulkan satu peringatan serius dari Tuhan Yesus?

Pertama kita lihat dari arti kata “semula”:
Semula dalam bahasa Yunani = protos= yang berarti “waktu”, waktu yang menunjukkan urutan pertama, priotitas pertama, Kasih yang nomor satu.

Kasih yang semula yaitu kasih yang menempati urutan pertama. Artinya kasih kita yang pertama-tama kita tujukan kepada Tuhan Yesus.

Bandingkan dalam Yohanes 21:15. Dimana Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus “ apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka semua ini.. Kasih kita kepada Tuhan Yesus melebihi segalanya. Firman Tuhan “ Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap akal budimu, dengan segenap kekuatanmu” Intinya adalah mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa dan raga.

Jemaat Efesus
· Jemaat Efesus tidak lagi menjadikan kasih kepada Tuhan sebagai kasih yang nomor satu, kasih kepada Tuhan Yesus bukan lagi yang utama dan terutama.
· Hal-hal lain seperti pekerjaan, relasi, bahkan pelayanan dan lain-lain telah menempati prioritas utama di dalam kehidupan jemaat Efesus. Pelayanan yang bersemangat telah memalingkan jemaat dari Kristus yang mereka layani. Semangat dan jerih lelah mereka dalam pekerjaan telah menjadikan kasih kepada Kristus mulai dingin. Nampaknya mereka lebih mementingkan pekerjaan, mereka lebih mengutamakan pelayanan dari pada Kristus itu sendiri.

Dua, arti kasih yang semula:
Kasih yang semula merupakan kasih yang menimbulkan kerinduan, keinginan untuk mengenal Allah lebih dalam lagi. Kasih yang semula itu merupakan kasih yang senantiasa mendorong jemaat untuk terus mengenal Allah lebih jauh lagi.

Hal ini dapat kita lihat dari latar belakang jemaat Efesus itu sendiri. Mereka pada mulanya adalah orang-orang kafir. Orang yang sering berganti kepercayaan, berganti dewa dan dewi. Mereka tidak tahu siapa yang mereka sembah itu.
Tetapi ketika mereka bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, mereka terkagum-kagum. Karena Yesus yang sekarang mereka kenal sangat berbeda dengan para dewa. Sejak saat iru mereka ingin tahu lebih dalam lagi siapa Tuhan Yesus itu. Mereka ingin mengenal Tuhan Allah lebih baik lagi. Dan mereka memohon kepada rasul Paulus, Apolos, Timotius untuk mengajar mereka tentang Injil.

Pengenalan jemaat Efesus yang mendalam tentang Tuhan Allah dapat kita lihat dalam surat Paulus kepada Jemaat Efesus. Kalau kita membaca surat efesus, di situ ada suatu pemahaman yang mendalam. Betapa dalamnya jemaat Efesus mau mengenal Allah. Surat Efesus mencerminkan betapa jemaat Efesus rindu untuk mengenal Allah lebih dalam lagi.

Itulah sebabnya dalam Efesus 1:17; 3:18, Rasul Paulus berdoa kepada Allah memohon roh hikmat dan pengertian untuk jemaat Efesus sehingga mereka mengenal betapa dalam, lebar dan luas kasih Allah itu.

Bagaimana Jemaat Efesus dalam Perkembangan.
Jemaat Efesus merupakan jemaat pekerja keras, giat dalam pelayanan dan tahan dalam menghadapi ajaran sesat Nikolaus. Namun dibalik itu….
Mereka mengalami stagnasi pertumbuhan. Pertumbuhan iman mandeg. Kerohanian mereka jalan di tempat.
Jerih lelah dalam pelayanan, kesibukan bahkan dalam pekerjaan pelayanan telah menjadi satu penghambat yang serius. Tidak ada lagi waktu, tidak ada lagi kesempatan untuk menyelidiki dan membaca Firman Tuhan.

Kasih yang mula-mula adalah…
Kasih yang menimbulkan hasrat untuk selalu bersama, bersekutu, selalu ingi dekat dengan Tuhan.
Ketika Orang-orang Efesus bertobat dan mengalami kelahiran kembali, hal ini menimbulkan kerinduan yang mendalam untuk senantiasa bersekutu dengan Allah. Ketika mereka tahu bahwa Allah yang sekarang mereka sembah adalah Allah yang hidup, Allah yang mengasihi mereka dan bersama-sama dengan mereka maka mereka ingin dekat terus dengan Tuhan.

Kita lihat kebenaran poin 1 dan 2 di atas tadi.
Allah menghendaki kita melayani Dia. Allah mau kerajinan kita tidak kendor. Dan kiranya roh kita terus menyala-nyala bagi Dia.
Maria dan Martha adalah dua bersaudara yang sangat mengasihi Tuhan Yesus, dan mereka mau menyenangkan Tuhan. Ketika Yesus datang dan mengunjungi, Martha berpikir dan bertindak secara logika. Yesus dan murid-murid lelah dan haus dan mungkin lapar. Maka Martha sibuk menyediakan keperluan sehingga lupa akan Tuhan Yesus itu sendiri.
Apa kata Tuhan Yesus kepada Martha, “ Martha-martha, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara”.
Tetapi tentang Maria yang duduk dekat kakiNya, dikatakan bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik dan yang tidak dapat diambil darinya.
Bekerja itu baik dan perlu, melayani itu baik dan perlu. Bekerja dan melayani akan sangat berarti bila persekutuan kita dengan Tuhan itu akrab dan terpelihara. Adalah sangat berbahaya apabila pelayanan giat tetapi persekutuan pribadi dengan Tuhan renggang. Ok, salam heri

Tidak ada komentar: