Rabu, 06 Februari 2013

CARILAH TUHAN. 2


Carilah TUHAN. 2
“Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup..” (Amos 5:4)
Setiap orang kalau ditanya, “Apakah kamu menyembah Tuhan?’. Pasti jawabannya “ya”.
Ketika manusia mencari Tuhan, menyembah Tuhan, maka ada beberapa pertanyaan yang harus menjadi perenungan:
  • 1.    Carilah Tuhan,  Tuhan yang mana?
Apakah setiap “Tuhan” yang di cari, disembah setiap manusia adalah Tuhan yang benar, Tuhan yang hidup?  Rasul Paulus mengakui bahwa di dunia ini memang benar banyak apa yang disebut Tuhan dan Allah (I Korintus 8:6).  Allah menantang langit dan bumi bahwa siapa yang sama dengan DiriNya? (Yesaya 45:5; 46:6).Hanya ada satu Allah yang benar, hanya ada satu Tuhan yg benar yaitu Allah dan Tuhan yang dinyatakan dalam Alkitab, Allah dan Tuhan yg dikenal dalam nama Tuhan Yesus.
  • 2.    Carilah Tuhan, di mana mencari Tuhan,
Tuhan ada dimana-mana, Tuhan memenuhkan segala sesuatu.  Jika dengan demikian, apakah kita boleh menyembah Tuhan di segala tempat? Apakah  manusia boleh menyembah  Tuhan disembarang tempat senbahyang karena Tuhan ada di mana-mana?  TIDAK,  Firman Tuhan, “Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan jangan menyeberang ke Bersyeba” (Amos 5:5).  Mengapa,  karena Betel, Gilgal dan Bersyeba merupakan tempat-tempat penyembahan berhala, dewa-dewa.
Allah berdiam di dalam bait Allah. Ke sanalah umat Tuhan mencari dan menyembah Tuhan. Di mana ada satu dua orang berkumpul di dalam nama Tuhan Yesus, disitulah Tuhan hadir.
Di dalam gereja kita mendengar Firman Tuhan yang mengajarkan tentang Allah yg benar.
  • 3.    Carilah Tuhan, bagaimana mencari Tuhan,
Orang yang mencari dan menyembah haruslah “dalam roh dan kebenaran” (Yohanes  4:24)
Mencari Tuhan dalam kesetiaan.
Mencari dan menyembah Tuhan seperti mencari harta karun (Amsal 2:4)
  • 4.    Carilah Tuhan, Kapan
Mencari Tuhan selama IA berkenan ditemui (Yesaya 55:6)
Sekarang adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan  (2 Korintus 6:2)
  • 5.    Carilah Tuhan, mengapa?
Carilah Tuhan maka kamu akan hidup; hidup yg diberkati di dunia ini dan hidup kekal. Setiap orang bekerja untuk mempertahankan hidup.

Firman Tuhan, “Carilah Tuhan”…apa dan bagaimana reaksi kita? (ev heri I)

Jumat, 01 Februari 2013

CARILAH TUHAN. 1


Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel:  “Carilah Aku, maka kamu akan hidup!” (Amos 5:4)
          Mencari merupakan sifat, prilaku  dari manusia.  Sejak dari bayi sampai dewasa, manusia selalu mencari. Mencari makan, mencari kerja, mencari harta, dll.  Apa yang dicari manusia itu bersifat duniawi dan fana karena memberi  faedah  sebatas di dunia ini.
          Manusia harus tahu prioritas dalam apa yang dicarinya sehingga tenaga dan waktu serta biaya tidak sia-sia terbuang.
          “Carilah Aku…” firman Tuhan.  Inilah prioritas manusia dalam mencari.  Mencari Tuhan.  “..maka kamu akan hidup”.  Orang yang mencari Tuhan akan hidup.  Tuhan member hidup kepada orang yang mencari Tuhan.  Hidup adalah upah bagi mereka yang mencari Tuhan.
          Hidup yang diberikan Tuhan berbeda dengan hidup yang diberikan dunia.  Hidup yang diberikan dunia akan berakhir dalam kesengsaraan.
          Hidup yang Tuhan berikan:
1.    Hidup kekal (Yohanes  14:6)
2.    Hidup yang penuh sukacita (Yohanes 16:24)
3.    Hidup yang penuh damai (Yohanes 14:27)
4.    Hidup yang diberkati (Yoahnes 15:7)
5.    Hidup yang berkemenangan (I Korintus 15:57)
Orang yang mencari Tuhan tidak akan sia-sia. “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui” (Yesaya 55:6).

Senin, 28 Januari 2013

MEMBALAS KEBAIKAN TUHAN

Bersyukur.
"Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikanNya kepadaku?" (Mazmur 116:12)

          Setiap orang pasti menikmati kebajikan Tuhan.  Disadari atau tidak dan diakui atau tidak, setiap orang dalam kehidupannya pasti menikmati kebaikan Tuhan.  Matahari, hujan, udara dan lain-lain, merupakan pemberian Tuhan kepada setiap umat manusia di atas muka bumi ini.

          Membalas kebaikan Tuhan tersebut, merupakan hal yang patut bagi setiap orang. Tetapi tidak semua orang dapat melakukan dan mewujudkan itu.  Ada beberapa kendala dan alasan, antara lain:
1. Bersyukur/membalas kebaikan Tuhan jika ada mendapatkan mujizat, misalnya: sembuh dari penyakit kronis atau terbebas dari maut, dll.  Sedangkan hal-hal biasa dan keseharian merupakan hal yg luput dari perhatian.
2.  Bersyukur dan membalas kebaikan Tuhan itu harus dengan acara yang "besar".  Hal-hal yang kecil dan biasa tidak akan memberikan makna, sehingga perlu dibuatkan acara besar.
3. Menunggu waktu yang tepat ataupun hari-hari istimewa.

         Membalas kebaikan Tuhan dan atau bersyukur bagi pemazmur tidaklah seperti diatas. Bagaimana Pemazmur bersyukur kepada Tuhan? (Mazmur 116:12-14)
1.  Bersyukur dengan cara menceritakan kebaikan Tuhan.  Tuhan baik setiap saat dan itu patut diceritakan kepada orang lain.
2.  Setiap saat, kapan saja.
3. Tidak harus dengan hal materi.
4.  Tidak harus menunggu peristiwa besar atau istimewa.
5.  Dengan hidup berkomitmen taat dihadapan Tuhan.

Bersyukur adalah hal yang harus menjadi gaya hidup.  Kebaikan Tuhan terjadi setiap saat dalam kehidupan manusia.

Selamat menikmati kebaikan Tuhan dan naikkan syukur senantiasa. GBU