Selasa, 13 Mei 2008

PENDIDIKAN KARAKTER: suatu pemikiran


Pendidikan karakter pada masa sekarang ini sangatlah penting. Bukan hanya penting tetapi sangat mendesak. Hal tersebut dikarenakan kita menghadapi suatu kebutuhan akan karakter. Kebutuhan itu nyata karena masa sekarang ini kita menghadapi begitu banyak masalah dan tantangan di dalam rumah tangga, organisasi, di sekolah maupun dijalanan.

Satu contoh, anak-anak sekolah yang tawuran di jalanan atau di sekolahnya, misalnya. Para pelajar tersebut bukan tidak tahu aturan. Mereka bukan tidak tahu bahwa tawuran itu tidak baik. Mereka bukannya tidak tahu bahwa berkelahi itu buruk akibatnya. Mereka bukan tidak terdidik sebaliknya mereka anak-anak yang terdidik. Tetapi mengapa mereka tetap melakukan tawuran dan berkelahi? Di sinilah permasalahannya bahwa pendidikan yang diberikan tidak menyentuh wilayah karakter anak atau pendidikan karakter tidak mendapat penekanan dan prioritas, numpang lewat aja gitu..

Kalau gitu dimana permasalahan yang sebenarnya? Tidak peduli: tidak peduli dengan apa yang terjadi, tidak peduli dengan hasilnya, tidak peduli dengan apa yang kita lakukan, tidak peduli.. dan tidak peduli yang lainnya. Kemudian, tidak sungguh-sungguh: tidak sungguh-sungguh dengan apa yang dilakukan, yang penting selesai. Tidak sungguh-sungguh dengan hasil yang ingin dicapai, yang penting ada. Dan yang penting aku: ndak peduli orang lain, pokoknya aku, dan aku yang lainnya.

Jawaban masalah-masalah tersebut, kita cari tahu apa intinya. Peraturan dan hukum tidak akan banyak membantu mengatasi masalah. Eee.. bukan berarti hukum dan peraturan tidak penting, tetap penting dan perlu. Tapi coba lihat.. banyak orang tahu hukum dan peraturan tapi mereka justru yang mencari cela dan peluang untuk melanggarnya. Dengan berbagai alasan dan permainan kata mereka coba untuk melanggar hukum tersebut. Hukuman.. wow.. bukanya mereka tidak tahu akibat dari suatu perbuatan salah.. mereka tahu bahwa kalau berbuat salah/jahat pasti akan dihukum. Tapi banyak orang tidak takut dengan hukuman, buktinya .. lihat saja.. banyak orang terus..terus berbuat salah dan jahat..

Ini masalah K.A.R.A.K.T.E.R. dari seseorang.

Coba buktikan dan pikirkan:
Pertama: Kamu sedang makan gula-gula di stasiun kereka atau tempat umum lainnya. Di situ pasti ada tulisan: Jagalah kebersihan. Atau, Buanglah sampah pada tempatnya. Tapi karena karakter kamu tidak baik, tidak biasa hidup bersih maka kamu cuek bebek buang pembungkus gula-gula di lantai. Mungkin kamu pikir ndak ada yang lihat atau tempat sampahnya kejauhan tempatnya, malas jalan.
Kedua: Sama, kamu sedang makan gula-gula ditempat umum, di sana tidak ada tulisan yang mengatakan: Jagalah Kebersihan, atau, Buanglah sampah pada tempatnya. Dan kamu mungkin tidak melihat tempat/tong sampah. Tapi karena kamu sudah terbiasa hidup bersih dan mempunyai karakter yang baik, maka pembungkus gula-gulamu akan kamu masukkan ke tasmu atau kantong sakumu. Karena kamu pikir tidak boleh buang sampah sembarangan dan mau turut menjaga kebersihan, gitu khan.

Bagaimana.. betul kan masalah karakter..

Apa itu karakter? Karakter yang baik adalah motivasi dari dalam untuk melakukan apa yang baik, menurut standard tingkah laku tertinggi dalam situasi apapun juga. Karakter yang baik itu berasal dari hati nuranu untuk melakukan yang baik. Karakter baik itu tidak mengenal batas umur dan status sosial. Karakter yang baik itu melampaui agama, pendidikan dan jenis kelamin. Pendek kata siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

Bagaimana pendidikan karakter dapat dilakukan. Pendidikan karakter itu harus disengaja, diprogramkan, direncanakan. Artinya bahwa dengan dan secara sadar mau melakukan pendidikan karakter tersebut. Tanpa kesadaran dan perencanaan maka pendidikan karakter tidak akan terlaksana dengan baik. Jangan pernah berharap bahwa pendidikan karakter akan berjalan dengan sendirinya dan akan datang sendiri, tidak. Disini memerlukan ketrampilan bagaimana pendidikan karakter itu dilaksanakan. Dan bahan, materi apa saja yang dibutuhkannya. Untuk hal tersebut banyak buku-buku tentang pendidikan karakter terjual. Melalui permainan-permainan karakter dapat dikembangkan dengan lebih efektif.
Selain itu karakter dibentuk ke dalam kehidupan seseorang dengan keputusan-keputusan yang dibuat secara rutin setiap hari. Melalui keputusan yang dibuat seseorang dapat mengembangkan dan membentuk karakternya. Melatih diri untuk membuat dan mengambil keputusan dan bertanggung jawab dengan keputusan tersebut. Melatih diri bukan hanya pada masa-masa sulit akan tetapi pada saat yang sepele dan sederhana seperti kasus di atas ketika kamu ada di stasiun atau tempat umum. Tidak mudah memang tapi bukan tidak bisa. Dengan kemauan dan tekad yang sungguh-sungguh karakter baik akan terbentuk.

Bagaimana, OK, salam heri.


Tidak ada komentar: