Pengendalian
Diri
Galatia
5:22-23
Pendahuluan.
Teman-teman kita tahu kapal laut. Kapal laut yang sangat besar itu dikendalikan
oleh kemudi. Kemudi adalah bagian yang
kecil dari sebuah kapal. Bila
dikendalikan dengan semestinya, kemudi itu dapat mengarahkan kapal untuk keluar
masuk pelabuhan dengan aman. Namun,
tanpa kemudi yang tidak dikendalikan
dengan semestinya, kemudi itu juga dengan
gampang membuat kapal menabrak karang
dan kandas.
Apa itu
pengendalian diri.
Istilah Alkitab untuk pengendalian
diri adalah penguasaan diri. Pengendalian diri adalah menahan, menguasai
diri atas diri sendiri atau atas emosi,
keinginan, tindakan kita sendiri
Pentingnya pengendalian diri.
Pengendalian diri
sangat penting bagi setiap orang Kristen agar berhasil/unggul dalam kehidupan kekristenan dan menerima penghormatan dari Tuhan.
Rasul Paulus menggunakan ilustrasi dari pertandingan lari
–dalam I Korintus 9:24,25. Untuk
menjadi juara, seseorang harus menguasai diri dalam segala hal. Mereka harus
latihan dengan teratur dan tekun. Mereka
harus disiplin istirahat dan tidak begadang.
Mereka harus tahan diri tidak makan sembarangan, mereka harus
makan-makanan yang bergizi, dll. Untuk apa mereka melakukan itu semua? Dikatakan bahwa mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota – yaitu juara.
Teman-teman,
rasul Paulus juga menekankan nilai kekal atau nilai rohani dari pengendalian
diri dan pengorbanan yang harus kita
lakukan. “Mereka berbuat demikian untuk
memperolek mahkota yang fana, tetapi
kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi” Jadi, kita menguasai diri untuk memperoleh
mahkota kekal, yaitu mahkota di sorga.
Pengorbanan apa yang harus kita lakukan? Ayat 26, 27 Rasul Paulus
mengatakan bahwa kita tidak boleh sembarangan tetapi sebaliknya kita harus
berlatih dan menguasai diri.
Contoh:
Lidah kita. Kita tahu lidah merupakan bagian yg sangat
kecil dari tubuh kita. Kalau kita tidak
kendalikan lidah kita maka akan sangat bahaya.
Misalnya, kita tidak tahan untuk ngegosip. Kita gossip sana, gossip sini..lama-lama jadi
masalah.. terjadi pertengkaran. Akhirnya
satu dengan yang lain berseteru/bombe. Itu adalah dosa. Lidah yg tidak
dikendalikan menyebabkan dosa.
Tetapi sebaliknya. Kalau kita kendalikan lidah kita dari gossip,
dan mengucapkan kata-kata yang membangun dan menjadi berkat bagi orang lain
maka kita akan mendapatkan berkat juga dan akhirnya nanti akan menerima upah di
surga.
Bagaimana kita bisa menguasai/mengendalikan diri.
Kita
manusia berdosa, kecenderungannya adalah memuaskan diri sendiri. Manusia berdosa selalu egois. Dengan demikian manusia berdosa tidak dapat
mengendalikan dirinya. Lantas bagaimana kita bisa mengendalikan diri? Kita bisa mengendaliakn diri jika kita
percaya dan berserah pada Tuhan. Dalam
pembacaan kita tadi disebutkan bahwa penguasaan diri merupakan buah Roh
Kudus. Jadi kita bisa kuasai diri, jika ada Roh Kudus di dalam hati kita. Kalau tidak ada Roh Kudus maka kita tidak
bisa kendalikan diri. Roh Kudus akan member kita kekuatan, kemampuan
untuk menguasai diri, kemampuan untuk menmguasai emosi, kemampuan untuk
mengendalikan pikiran, perasaan dan tindakan kita.
Terlebih lagi bahwa Roh Kudus akan
kendalikan kita.
Bukan
itu saja, Mazmur 119:9 mengatakan, “Bagaimanakah seorang muda mempertahankan
kelakuan bersih, yaitu dengan menjaganya sesuai dengan Firman Tuhan”. Penting sekali membaca Firman Tuhan dan
menyimpannya di hati supaya Firman Tuhan menolong kita menguasai diri. Firman Tuhan berkuasa mengendalikan diri
kita. Firman Tuhan yang kita ingat, Firman Tuhan yang kita hapalkan akan
menolong kita menghindari hal-hal yang tidak benar. Misalnya, Kita simpan Firman di hati yang
katakan, “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu”. Maka kalau mau taat, kita tidak akan berkata
tidak benar tentang teman kita atau ngegosip.
Komitmen untuk mengendalikan diri.
Kita
harus komitmen mengendalikan diri supaya berhasil dan diberkati Tuhan. Kita
komitmen dalam hal-hal yang sederhana dalam hidup kita sehari-hari. Karena dengan komitmen hal-hal kecil, maka
kita akan bisa komitmen pada hal yang lebih besar.
- Komitmen
menguasai lidah. Efesus 4:29,
berkata, “Janganlah ada perkataan kotor
keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk
membangun, dimana perlu supaya mereka yang mendengar beroleh berkat
karunia”
Di sisini kita komitmen untuk tidak bicara sembarangan,
apalagi yang menyebabkan teman-teman sakit hati. Sebaliknya kita komitmen untuk berkata-kata
yang benar dan yang menyenagkan orang lain.
- Komitmen akan menjauhi Hal-hal yang Tidak Benar.
Kita –sebagai remaja Kristen- harus belajar menjauhi suatu situasi
begitu kita mencium adanya sesuatu yang tidak beres. Misalnya: bermain game yang terlalu lama dan
akhirnya melalaikan tugas yang lainnya . Menunda-nunda atau mencoba melihat
lagi bisa mendatangkan akibat yang tragis.
Menunda-nunda mengerjakan PR, atau belajar akan mendatangkan
sesuatu yang buruk.
- Kita juga harus menjauhi
pergaulan yang buruk. Firman Tuhan
katakan bahwa
”Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik” Kita harus bisa kuasai diri untuk tidak
bergaul dengan orang-orang yang bisa merusak kehidupan kita.